- • Hematologi adalah ilmu yang mempelajari tentang darah
- • Darah merupakan medium pertukaran zat antar sel didalam tubuh dan lingkungan interna
- • Darah terdiri komponen sel dan cairan (plasma)
- • Plasma terdiri 91% air dan 9% zat padat
- • Fungsi plasma sebagai medium transport
KOMPONEN DARAH
• Plasma darah:
– Protein: albumin, globulin, faktor pembekuan: fibrinogen, trombin
– Enzim, hormon
– Unsur organik: lemak netral, fosfolipid, kolesterol, glukosa
– Unsur anorganik: mineral
• Sel darah:
– Eritrosit: transport O2 dan CO2
– Leukosit: imunitas (fagositosis)
– Trombosit: hemostasis (pembekuan)
HEMATOPOIESIS
• Hematopoiesis: pembentukan dan pematangan sel darah
• Induk sel darah: sel pluripoten
– Proeritroblas (calon eritosit)
– Megakarioblast (calon trombosit)
– Monoblas (calon monosit)
– Meiloblas , calon lekosit bergranula (neutrofil, basofil, eosinofil)
– Limfoblas (calon leukosit B dan T)
MACAM HEMOGLOBIN
Macam hemoglobin:
– HbA: hemoglobin dewasa normal
– HbF: hemoglobin fetal
– HbS: hemoglobin sel sabit
– Hb: hemoglobin Memphis
ERITROSIT
• Bentuk lempeng bikonkaf, tidak berinti, dilapisi membran tipis.
• Jumlah normal eritrosit : 3,6 –5,4 juta /mikro liter.
• Produksi eritrosit dirangsang oleh hormon glikoprotein, eritropoitin
(dibuat ginjal)
• Umur eritrosit kira-kira 120 hari
GANGGUAN ERITROSIT
• Anemia: jumlah kurang dari normal
• Polisitemia: jumlah eritrosit yang terlalu banyak
• Anemia bukan diagnosa, tetapi cerminan perubahan patofisiologik
• Gejala anemia: pucat, tachikardi, bising jantung, angina, iskemia miokard,
dispnea, kelelahan
ANEMIA APLASTIK
• Anemia aplastik à gangguan pada sel induk di sumsum
tulang, produksi sel-nya tidak mencukupi
• Mengancam jiwa
• Causa: kongenital, idiopatik, virus
• Pansitopenia
• Eritrosit normokromik normositik
Gejala:
– Anemia: lelah, lemah, nafas pendek
– Trombositopenia: ekimosis dan petekie (perdarahan dibawah kulit),
epistaksis (mimisan), perdarahan saluran cerna, kemih dan kelamin, sistem saraf
– Lekopenia: kerentanan dan keparahan infeksi (bakteri, virus dan jamur)
• Pengobatan:
– Transplantasi sumsum tulang
ANEMIA DEFISIENSI BESI
• Morfologis: mikrositik hipokromik
• Causa: menstruasi, hamil, asupan besi kurang, vegetarian, gangguan absorbsi
(gastrektomi), perdarahan (polip, neoplasma, gastritis, varises esofagus,
hemoroid)
• Gejala: anemi, rambut halus dan rapuh, kuku tipis, rata, mudah patah dan
berbentuk seperti sendok (koilonikia), atropi papila lidah, stomatitis
• Pengobatan: asupan besi, menghilangkan causa
ANEMIA MEGALOBLASTIK
• Morfologis: makrositik normokromik
• Causa: defisiensi vitamin B12, asam folat, malnutrisi, malabsorbsi, infeksi
parasit (cacing), penyakit usus, keganasan
• Sumber asam folat: daging, hati, sayuran hijau
• Gejala: anemia, glositis (lidah meradang dan nyeri), diare, anoreksia
• Pengobatan: asupan asam folat
ANEMIA SEL SABIT
• Causa: hemoglobinopati (kelainan struktur) à penyakit genetik
autosom resesif
• Anemia hemolitik kongenital
• Gejala: anemia, infark (penyumbatan),daktilitis (radang tangan, kaki),
takikardi, bising, kardiomegali, dekom kordis, stroke, icterus, kolelitiasis
• Pengobatan: pencegahan dan simtomatis
POLISITEMIA
• Polisitemia à kelebihan eritrosit
• Polisitemia primer atau vera adalah gangguan meiloproliferatif à yaitu sel induk
pluripoten abnormal
• Polisitemia skunder terjadi jika volume plasma di dalam sirkulasi berkurang
(mengalami hemokonsentrasi) tetapi volume total eritrosit didalam sirkulasi
normal
OBAT-OBAT ANEMIA :
LEUKOSIT
• Fungsi utama leukosit pertahanan melawan infeksi
• Macam leukosit: granulosit (neutrofil, eosinofil dan basofil), agranulosit
(limfosit dan monosit)
• Leukositosis: jumlah lekosit lebih dari normal (>10.000/mm3)
• Leukopenia: jumlah leukosit kurang dari normal (<5.000/mm3)
GANGGUAN LEUKOSIT
• Bila infeksi mereda à neutrofil berkurang dan monosit
meningkat (monositosis)
• Neutrofilia juga terjadi pada stress dan kerja fisik berat à disebut
pseudo-leukositosis
• Monositosis à menunjukan fase penyembuhan
infeksi
• Limfositosis à diaktifkan oleh virus
• Leukopenia à jika <1000/mm3 predisposisi
terkena infeksi, jika <500/mm3 àinfeksi yang mengancam
jiwa
• Leukopenia ditemukan pada kasus: anemia hipoplastik atau aplastik (akibat
sitotoksik), zat toksik, virus, kelaparan, leukemia
LEUKEMIA
• Leukemia à penyakit neoplastik sumsum tulang
(proliferasi lekopetik)
• Tanda: diferensiasi dan proliferasi sel induk hematopoitik (sel limfoblast)
di sumsum tulang
• Penyebab tidak diketahui, radiasi, zat kimia
• Pengobatan: kemoterapi, transplantasi sumsum tulang
LIMFOMA
• Limfoma à keganasan sistem limfatik
• Penyebab: tidak diketahui, imunodefisiensi, terpapar herbisida, pestisida,
pelarut organik (benzen)
• Berdasarkan histopatologi mikroskopik dan kelenjar limfe yang terserang
dibedakan: limfoma Hodgkin dan non-Hodgkin
• Penyebab: belum diketahui
• Gambaran histologis: sel Reed Sternberg yang merupakan sel berinti dua atau
lebih nukleoli besar (ciri khas limfoma Hodgkin)
• Gejala: pembesaran kel limfe (servikal dan supraclavikular) teraba seperti
karet, tidak nyeri tekan, batuk kering, nafas pendek, demam, keringat malam,
anoreksia, kakeksia, kelelahan
• Pengobatan: kemoterapi
LIMFOMA NON HODGKIN
• 70% à berasal dari sel B
• Gejala: demam, penurunan BB, keringat malam, limfadenopati difus tanpa
sakit, efusi pleura, anoreksi, mual, hematemesis
• Pengobatan: kemoterapi
MULTIPLE MIELOMA
• Multiple mieloma: neoplastik sel plasma
• Manifestasinya adalah proliferasi sel plasma imatur dan matur dalam sumsum
tulang
• Penyebab: tidak diketahui
• Pengobatan: kemoterapi
HEMOSTASIS
• Hemostasis dan koagulasi adalah serangkaian komplek reaksi yang menyebabkan
pengendalian perdarahan melalui pembentukan trombosit dan bekuan fibrin pada
tempat cidera
• Bekuan diikuti oleh resolusi (lisis bekuan) dan regenerasi endotel
FAKTOR PEMBEKUAN DARAH
• I à Fibrinogen
• II à protrombin
• III à Tromboplastin
• IV à kalsium
• V à Akselerator plasma globulin
• VII à Akselerator konversi proteombin
serum
• VIII à Globulin anti hemolitik
• IX à Faktor Christmas
• X à Faktor Stuart Prower
• XI à Pendahulu Tromboplastin Plasma
• XII à Faktor Hageman
• XIII à Faktor Penstabil Fibrin
• Faktor pembekuan, kecuali faktor III (tromboplastin jaringan) dan faktor IV
(Calsium) à merupakan protein plasma yang
berada dalam sirkulasi
• Tromboplastin jaringan (Faktor III) à dilepas oleh
pembuluh darah yang cederaà disebut Faktor Ekstrinsik
• Faktor Instrinsik à faktor pembekuan yang ada dalam
plasma darah
PROSES PEMBEKUAN DARAH
Pada saat cedera, tiga
proses utama yang menyebabkan hemostasis adalah:
1.
Vasokonstriksi sementara
2.
Reaksi trombosit yang terdiri atas adhesi, reaksi pelepasan, dan agregasi
trombosit
3.
Aktivasi faktor pembekuan
HEMOFILIA
• Hemofilia : gangguan koagulasi herediter berepisode
sebagai perdarahan intermiten
• Hemofilia : akibat mutasi gen faktor VIII
(Hemofili A) atau faktor IX (Hemofili B)
• Pengobatan: meningkatkan faktor VIII atau IX dan mencegah komplikasi
DIC (DISEMINATA INTRAVASKULER COAGULATION)
• DIC à merupakan sindrom kompleks, dimana
plasma darah yang harusnya cair berubah jadi bekuan akibat terbentuknya trombi
fibrin difus, yang menyumbat mikrovaskuler tubuh
• DIC disebabkan masuknya aktivator koagulasi (tromboplastin) kedalam
sirkulasi: solusio plasenta, tumor, luka bakar, cedera remuk
• Pengobatan: Heparin (antikoagolan)
Price, Wilson, 2005, Patofisiologi, Konsep Klinis
Proses-Proses Penyakit, Jakarta, EGC.
PERTANYAAN :
1. Bagaimana mekanisme terjadinya pembekuan darah ?
2. Untuk obat-obat antikoagulan, bagaimana prinsip kerjanya
sehingga dapat mengencerkan darah ?
3. Mengapa perlu digunakan obat-obat anti pembekuan darah
dalam dunia medis?
Proses Pembekuan darah di dalam tubuh disebut dengan proses koagulasi. Proses ini membuat darah yang tadinya berbentuk cair berubah jadi menggumpal dan membentuk gel. Proses ini penting untuk mencegah agar tubuh tidak kehilangan banyak darah saat terjadi luka atau cedera.Mekanisme secara umum, pembekuan terjadi melalui tiga langkah utama. sebagai respon terhadap strukturnya pembuluh darah yang rusak, maka rangkaian reaksi kimiai yang kompleks terjadi dalam darah yang melibatkan lebih dari selusin factor pembekuan darah. hasil akhirnya adalah terbentuknya suatu kompleks substansi teraktivasi yang disebut activator protrombin.
BalasHapus2.Aktivator protrombin mengkatalisis pengubahan protrombin menjadi thrombin. Trombin bekerja sebagai enzim untuk mengubah fibrinogen menjadi benang fibrin yang merangkai trombosit, sel darah, dan plasma untuk membentuk bekuan.
Terimakasih nada, semoga jawabannya bisa menambah pengetahuan para pembaca blog ini.
HapusSaya setuju dengan jawaban nada. Disini saya ingin menambahkan sedikit Untuk melengkapi jawaban nada yaitu bahwa pada proses pembekuan darah yaitu pada bagian proses pembentukan trombin dari protombim itu dibantu oleh ion Ca2+ dan ion K.
Seperti yang kita ketahui bahwa vitamin K juga merupakan salah satu obat koagulan atau pembekuan darah.
Semoga membantu :)
Baiklah lismiati berdasarkan literatur dari farmakologi dan terapi point pertanyaan no 3 dapat dijelaskan sebagai berikut. Tujuan pengunaan antikoagulan untuk mencegah ternentuknya dan meluasnya trombus dan emboli, kemudian pengujian secara invitro saat penelitian agar darah tidak cepat membeku. Juga untuk diaplikasikan pada saat transfusi darah, donor, cuci darah dan sebaginya. Contoh lain saat kita praktikum untuk menentukan pengujian menggunakan serum membutuhkan antikoagulan untuk menunjang optimalnya hasil yang kita peroleh.
BalasHapusTerimakasih saudari Yesi Nursofia, senoga jawabannya dapat menambah pengetahuan para pembaca blog ini.
HapusSaya setuju dengan jawaban saudari Yesi, disini saya ingin menambahkan bahwa selain hal-hal yabg sudah disebutkan diatas, di dalam dunia medis Obat-obat antikoagukan juga digunakan untun pengobatan ada trombosis arteri.
Semoga membantu :)
hai lismi, saya akan mencoba menjawab nomor 2 :
BalasHapusdimana salah satu obat antikoagulan yaitu heparin, jadi heparin merupakan antikoagulan yang diberikan secara parenteral untuk trombosis vena dalam dan emboli paru-paru. mekanismenya dengan mengikat antitrombin III membentuk kompleks terhadap beberapa faktor pembekuan darah aktif terutama trombin dan faktor Xa, oleh karena itu heparin mempercepat inaktivasi faktor pembekuan darah.
Terimakasih Rahmila, semoga jawabannya dapat menambah ilmu para pembaca blog ini...
HapusSaya sangat setuju dengan mekanisme salah satu obat antikoagulan yaitu Heparin yang dipaparkan dengan sangat jelas.
Dari sini dapat saya simpulkan bahwa secara umum, mekanisme obat antikoagulan dapat bekerja dengan memperlambat terjadinya pembekuan darah yaitu dengan cara menghambat bahkan mencegah kerja salah satu faktor pembekuan darah.
Semoga membantu :)
Terima kasih lismi artikelnya Bagus .
BalasHapusSaya akan menjawab no 1
Secara singkat proses pembekuan darah sebagai berikut: Trombosit pecah lalu mengeluarkan trombokinasi
Trombokinase lalu masuk ke dalam plasma darah
Plasma darah mengubah protrombin menjadi trombin dengan bantuan vitamin K dan Ca²+
Trombin yang terbentuk akan merubah fibrinogen menjadi benang-benang fibrin
Benang-benang fibrin ini menyebabkan luka tertutup
Terimakasih saudari Indah saru, jawabannya sangat jelas dab ringkas secara umum mengenai mekanisme pembenkuan darah.
HapusDan juga faktor pembekuan darah seperti Ca2+ dan Vitamin K sudah anda jelaskan dengan sangat baik.
assalamua'laikum hai lismi, disini nurul mencoba menjawab mekanisme pembekuan darah, menurut literatur bahwa proses pembekuan darah berawal dari ketika trombosit pecah kemudian keluarlah enzim trombokinase, kemudian meangsang enzim protrombin menjadi trombin yang dibantun vit. K dan ion Ca, kemudian fibrinogen berubh menjadi benang-benang fibrin. akhirnya, darah tertutup dan beku
BalasHapusProses pembekuan darah melibatkan sel trombosit atau keping darah. Trombosit yang pecah akan mengeluarkan trombokinase. Pembekuan darah dibantu juga oleh protrombin dan fibrinogen di plasma darah. Ketiga komponen tersebut yang nantinya dapat menyebabkan proses pembekuan darah.
BalasHapus