Anti
konvulsi atau obat kejang adalah senyawa yang dapat menekan sistem saraf pusat
secara selektif serta digunakan untuk mencegah dan mengontrol terjadinya
epilepsi yan secarara tiba-tiba tanpa menimbulkan efek samping depresi
pernafasan.
Mekanisme Kerja Obat Antikonvulsi
Umumnya obat-obat antikonvulsi
memiliki karakteristik pada struktur kimianya yaitu terdapat guus yang bersifat
polar (gugus imido) dan bersifat lipofil. Untuk senyawa antikonvulsi dengan
struktur kimia yang sederhana, mekanisme kerjanya dalam berinteraksi dengan
reseptor kurang selektif. Sedangkan senyawa antikonvulsi dngan rumus struktur
yang lebih kompleks memiliki kemampuan berinteraksi dengan selektifitasan yang
lebih besar serta memiliki cakupan spektrum kerja yang lebih sempit.
Obat antikonvulsi memiliki mekanisme
kerja yang sama dengan obat-obat golongan hipnotik-sedatif dan anestetik
sistemik, yaitu yang dapat memberikan efek farmakologis dengan dipengaruhi oleh
sifat-sifat fisikokimia dan tidak dipengaruhi olh pembentukan kompleks dengan
reseptor spesifik.
Obat-Obat anti Kejang :
1. Turunan Barbiturat
Contoh :
mefobarbital, fenobarbital, pirimidon dan metarbital.
Digunakan
untuk mengontrol epilepsi, akan tetapi efek yang ditimbulkan kurang selektif.
2. Turunan Hidantonin
Contoh:
Mefeniton, Fenitoin Na, dan Etotoin.
Obat turunan
hidantonin bekerja sangat efektif dalam mengontrol serangan grand mal dan
psikomotor (parsial), namun kurang efektif pada serangan petit mal.
3. Turunan Oksazolidindion
Contoh
:parametadion dan trimetadion
Berbeda
dengan turuna hidantonin, turunan oksazolidindion lebih efektif digunakan untuk
pengobatan petit mal dan terhadap serangan grand mal tidak efektif.
4. Turunan Suksinimida
Contoh :
etoksuksimid, fensuksimid dan metsuksimid.
Aktivitas
obat turunan suksinimida lebih efektif pada serangan petit mal dan tidak efektif
apabila untuk pengobatan terhadap serangan grand mal. Efek yang dihasilkan
hampir sama dengan obat-obat turunan oksazolodindion, namun turunan suksinimida
memiliki eek samping obat yang lebih rendah.
5. Turunan Benzodiazepin
Turunan
benzodiazepin cukup terkenal dan paling sering digunakan di masyarakat. Meliputi
: Diazepam, klordiazepoksid, klobazam, klonazepam dan lorazepam.
Turunan
benzodiazepin bekerja dengan cara menekan SSP (Sitem Saraf Pusat) yang mana
terutama digunakan dengan khasiat sebagai sedatif-hipnotik dan relaksasi oto.
6. Turunan Asam Valporat
Contoh :
Valproat dan valproomid
Efektif digunakan
untuk pengobatan pada serangan petit mal dan mioklonik. Efek antikejang
memiliki efek atau aktivitas yang berhubungan dengan peningkatan kadar GABA di
otak.
7. Turunan Dibenzazepin
Contoh :
okskarbazepin dan karbamazepin.
Efektivitas kerja
obat golongan dibenzazepin yaitu pada pengontrolan serangan epilepsi parsial
grand mal, dan petit mal serta obat ini memiliki spektrum antikejang luas.
8 Turunan Lain-lain
Contoh :
gabapentin, vigabatrin, gabakulin, lamotrigin, dan topiramat.
Daftar
Pustaka : Siswandono. 2016. Kimia Medisinal Edisi Kedua. Airlangga University
Press, Surabaya.
Permasalahan :
1. Bagaimana aktivitas yang lebih efektif dari turunan asam palvroat serta bagaimana efek sampingnya terutama pada sistem saluran cerna ?
2. Mengapa obat metsuksimid dari turunan suksinimida memiliki dosis per hari yang lebih rendah dibandingkan dengan turunan suksinimida yang lain seperti fensuksimid dan etoksuksimid ?
3. bagaimana interaksi antara obat antikejang lamotrigin dnganmakromolekul besar ?
1. Aktivitas asam valproate terhadap serangan petit mal lebih tinggi disbanding klonazepam, tetapi aktivitas terhadap serangan mioklonik lebih rendah.
BalasHapusseperti itu, yang dapat diambil
efek samping pada saluran cerna menurut saya, dapat menyebabkan mual, muntah.
BalasHapusiya, karena ada efek lain yang ditimbulkan maka obat ini didapatkan atas petunjuk dokter
Hapus2. Hal tersebut dikarenakan turunan suksinimida tersebut toksisitasnya tinggi, sehingga dosisnya rendah dibandingkan fensuksimid dan etoksuksimid.
BalasHapusMungkin saya bisa tambahkan jawabannya, Dosis metsuksimid lebih rendah dari fensuksimid dan etoksuksimid karena metsuksimid mempunyai aktivitas antikejang yang lebih tinggi dibanding fensuksimid dan etoksuksimid, tetapi menimbulkan toksisitas lebih besar. Absorpsi obat dalam saluran cerna cepat dengan waktu paruh plasma +- 3 jam. Semoga bermanfaat
Hapuslamotrigin obat golongan apa?
BalasHapusHai Lismi, saya akan menjawab permasalahan nomor 3.
BalasHapusInteraksi antara Obat Lamotrigin dengan makromolekul reseptor menyebabkan perubahan konformasi struktur dan menghasilkan stabilisasi membaran saraf presinaptik dengan memblok saluran Na, menghambat pengeluaran neurotransmiter sehingga terjadi efek antikejang.
Terimakasih saudari ririn Yosmarina, semoga informasi yang diberikan dapat menambah pengetahuan para pembaca blog ini
HapusBaiklah terimakasih kepada kak Nurul Zhikra atas jawabannya, semoga dapat membantu menambah pengetahuan para pembaca...
BalasHapusBaiklah jadi obat lamotrigin itu merupakan golongan obat antiepileptik kelas phenyltriazine. Obat ini telah disetujui Food and Drug Administration di Amerika serikat sebagai terapi utama lada pengobatan penyakit bipolar tipe 1.
Untuk efek sampingnya relatif kecil, terutama adlah gangguan saluran cerna. Sesudah pemberian secara oral asam valproat cepat diabsorbsi dengan sempurna pada saluran cerna.
BalasHapus